Tahukah Anda dengan Nama "Silicon Valley" ?

Hai sobat SimonChildBlog.com, aku mau share nih. Mungkin kalian masih asing dengan nama Silicon Valley. Mungkin para ITman juga masih sedikit yang mengetahui. Taukah gadged yang anda pegang sekarang dari mana? Semuanya berasal dari otak-otak cerdas dan brilian dari lembah Silicon Valey. Bahkan jaringan terbesar berada di lembah ini, suatu daerah di San Fransisco.

Lembah Silicon Valley merupakan salah satu pusat TI (Teknologi Informasi) terbesar di dunia yang terletak di bagian selatan teluk San Fransisco, California. Terdiri dari markas perusahaan-perusahaan IT terkemuka seperti Google, Yahoo, Apple, dan eBay; Silicon Valley telah menjadi pusat teknologi tinggi di bidang industri.

Nama Silicon Valley berasal dari artikel yang ditulis oleh Dan Hoefler pada 1971, yang terinspirasi dari rekannya yang seorang pengusaha, Ralph Vaerst. Istilah ini digunakan sebagai rangkaian artikel dalam koran perdagangan mingguan Electronic News. Kata "valley" (lembah) mengacu pada Santa Clara Valley, tempat dimana Silicon Valley berada. Sedangkan "silicon" (silikon} menunjukkan bahwa area tersebut memilii tingkat semi-konduktor dan tingkat aktivitas komputerial yang tinggi.


Satu hal yang jarang diketahui mengenai Silicon Valley adalah pengaruh pada imigran pada area tersebut. Silicon Valley berkembang karena sumber daya manusia: para insinyur. Otak-otak brilian yang mengembangkan teknologi ini tidaklah homogen. Tidak semuanya berkulit putih atau terlahir sebagai orang Amerika. Bahkan 1/3 dari para insinyur adalah orang Cina dan India.

Anna Lee Saxenian, seorang profesor planologi di University of California, Berkeley, adalah ahli ekonomi yang menyorot keuntungan-keuntungan keberadaan para imigran dalam perkembangan Silicon Valley. Dalam penelitiannya, ia mengatakan bahwa pada tahun 1990an, insinyur-insinyur Cina dan India sebanyak 29% menjalankan bisnis teknologi Silicon Valley. Hingga tahun 2000, perusahaan-perusahaan ini menghasilkan lebih dari US$19,5 juta dalam penjualan dan menyediakan 73.000 lapangan pekerjaan.


TIE (The Indus Entrepeneur) adalah salah satu perusahaan yang didirikan di Silicon Valley. TIE didirikan pada tahun 1993 oleh Vinod Khusla, seorang kapitalis, yang juga turut membantu mendirikan Sun Microsystems. TIE adalah sebuah jaringan global pengusaha-pengusaha dan ahli teknologi yang memebantu mereka mendirikan bisnis sendiri. TIE memusatkan diri dalam mengembangkan cara-cara dan kemampuan melalui pelatihan, mentoring dan memobilisasi informasi melelaui berbagai rangkaian acara. Sekarang TIE memeliki 42 cabang di 9 negara dengan 10.000 anggota, yang mayoritas berasal dari Asia Selatan.

Para insinyur dan pengusaha migran di Silicon Valley telah menjamin koneksi dan ke industri-industri terbaik, menghubungkan mereka semua ke dalam jaringan kuat yang terdiri dari para ahli TI. Diversitas memberikan sebuah kelebihan karena para migran masih berkomunikasi dengan orang-orang dari negeri asalnya, sehingga terbentuklah jembatan antar pengusaha dari 2 benua berbeda yang membentuk kemitraan. Inilah cara Silicon Valley berkembang.

Mengirim proses produksi ke negara lain menjadi sebuah tren semenjak biaya produksi di Amerika meningkat. Biaya di Cina dan India jauh lebih murah, biarpun dengan kontrol kualitas yang lebih rendah. Namun perjanjiannya sangat menjanjikan dan itulah yang membuat semakin banyak industri mengirim proses produksi keluar. Hubungan ini menguntungkan para pengusaha di negara asal. Makin banyak usaha-usaha kecil di India dan Cina yang berdiri. Contohnya, para pekerja India yang memiliki keterampilan memeliki kesempatan lebih baik untuk mengembangkan kemampuannya. Namun hasil perkembangan Silicon Valley tidak terasa untuk semua orang. Peran imigran di Silicon Valley yang walaupun sangat membantu, telah mengkibatkan banyak pekerja lokal kehilangan pekerjaan.



Sebuah laporan pada tahun 2000 dari OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) mengatakan bahwa meskipun keterbukaan untuk imgrasi secara umum dibutuhkan, personalia berketrampilan tinggi, seperti ilmuwan dan pengusaha jauh lebih dibutuhkan. Sebuah negara yang dapat menarik sekaligus mempertahankan orang-orang seperti itu memeliki keuntungan dalam bidang perekonomian di mana inovasi dan perusahaan-perusahaan baru dibutuhkan agar bisa sukses. Ada indikasi bahwa AS dapat menolong pertumbuhan yang melejit di bidang informasi dan teknologi komunikasi, khususnya pada bagian software yang membutuhkan manusia sebagai modal, dengan mengambil sumber-sumber internasional yang berupa tenaga ahli. Imigrasi dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang memungkinkan AS untuk terus berkembang karena mengisi beberapa dari keterampilan-keterampilan yang sangat dibutuhkan. AS menarik para tenaga ahli ke negara mereka dan perusahaan-perusahaan AS ke luar negeri untuk mendapatkan keahlian-keahlian yang dibutuhkan.

Simon Child Sr.

Pemilik dan pengelola Simon Child Blog. Saat ini sedang belajar di Institut Pengangguran Sementara Indonesia. Bercita-cita menjadi seorang Pengangguran Profesional. #LOL

Dapatkan Update Artikel Terbaru melalui Email!

0 komentar

Ada yang ingin disampaikan terkait dengan artikel ini?

 
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Redesigned by Simon Child Blog © 2012-2014
Posts RSSComments RSS
AboutContactPrivacy Policy